Jumat, 10 Desember 2010


Tinggi belum tentu sukses rendah belum tentu gagal.
Kebanyakan diantara kita menganggap bahwa murid yang IQ nya tinggi itu sukses akan tetapi pada kenyataannya,...???? hmm... memang salah satu faktor yang menunjang sukses itu salah satu nya yaitu masalah IQ, akan tetapi enggak mesti orang sukses itu mesti tinggi IQnya, dan buat guru mesti mengetahui bahwa manusia mempunyai kelebihan potensi , dan bakatnya masing-masing jangan menilai murid atau mahasiswa dari IP atau nilai nya saja, aspek-aspek yang dapat menunjang untuk suskses menurut saya sbb :
·         Lingkungan
·         Pergaulan
·         Keluarga
·         Kemauan
·         Motivasi
·         Kesungguhan
·         Potensi dan bakat
·         Kekasih
·         Pluss hidayah dan rahmat allah.
Kebanyakan guru merencanakan pendidikan dari isi nya yaitu kurikulum sedangkan murid ,..??? hmmm,... guru mengajar meteri belum tentu murid mau untuk belajar karna belajar beda dengan mengajar disinilah kita sebagai guru untuk menjembataninya, bagaimana murid supaya mengerti baru pengajaran yang kita ingin kita susun,
Memori.
Dapatkah memori ditingkatkan,.?? Apakah yang memotinya kuat itu cerdas,..??? hmm...
Pada dasarnya manusia mempunyai memori yang sama entah itu jepang, amerika, arab dll, yang membedakan hanya diri kita sendiri seberapa relevan dan arti juga kemaun untuk itu, manusia di ciptakan tuhan mempunyai  1triiun neuron (sel otak) semakain banyak informasi yang di teriama akan semakin banyak serabut dendrit yang saling berhubungan.
Perlu di ingat neuron akan berkoneksi jika kita menciptakan arti dari apa yang kita pelajari.
Orang sukses bukan seberapa ia menghafal buku tapi bagaimana ia memandaatkan indormasi yang ia dapatkan.
Albert Enstein pernah ditanya,..
Berapakah kecepatan gelombang suara,..???
Hmmm,..mau tau jawaban dari nya sungguh tidak di sangka dia menjawab kurang lebih seperti ini..”saya tidak mau menggunakan otak saya untuk menghafal informasi bila informasi tersebut dapat saya cari dan temukan didalam buku, saya lebih suka otak saya untuk berfikir..”

Minggu, 10 Oktober 2010

metode-metode pembelajaran

ABDUL ROHIM
109011000046
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak membosankan. Di bawah ini adalah beberapa metode pembelajaran efektif, yang mungkin bisa kita persiapkan.

Metode Debat

Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.
Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
Pada dasarnya, agar semua model berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran kooperatif, setiap model harus melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin bermacam-macam menurut tugas, misalnya, peran pencatat (recorder), pembuat kesimpulan (summarizer), pengatur materi (material manager), atau fasilitator dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar.

Metode Role Playing

Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. Kelebihan metode Role Playing:
Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
1. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
3. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
4. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.

Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.
Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
2. Berpikir dan bertindak kreatif.
3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kelemahan metode problem solving sebagai berikut:
1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.

Cooperative Script

Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Langkah-langkah:
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2. Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat / menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas.
6. Kesimpulan guru.
7. Penutup.
Kelebihan:
• Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
• Setiap siswa mendapat peran.
• Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
Kekurangan:
• Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
• Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).

Numbered Heads Together

Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
Langkah-langkah:
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6. Kesimpulan.
Kelebihan:
• Setiap siswa menjadi siap semua.
• Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
• Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
Kelemahan:
• Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
• Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru

Metode Jigsaw

Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang.
Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam:
a) belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya;
 b) merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada temannya. Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.

Metode Team Games Tournament (TGT)

Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Ada5 komponen utama dalam komponen utama dalam TGT yaitu:
1. Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
2. Kelompok (team)
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
3. Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
4. Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
5. Team recognize (penghargaan kelompok)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40

Model Student Teams – Achievement Divisions (STAD)

Siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian siswa yang pandai menjelaskan anggota lain sampai mengerti.
Langkah-langkah:
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.).
2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
5. Memberi evaluasi.
6. Penutup.
Kelebihan:
1. Seluruh siswa menjadi lebih siap.
2. Melatih kerjasama dengan baik.
Kekurangan:
1. Anggota kelompok semua mengalami kesulitan.
2. Membedakan siswa.

Model Lesson Study

Lesson Study adalah suatu metode yang dikembangkan di Jepang yang dalam bahasa Jepangnya disebut Jugyokenkyuu. Istilah lesson study sendiri diciptakan oleh Makoto Yoshida.
Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitas guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/ menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Sejumlah guru bekerjasama dalam suatu kelompok. Kerjasama ini meliputi:
a. Perencanaan.
b. Praktek mengajar.
c. Observasi.
d. Refleksi/ kritikan terhadap pembelajaran.
2. Salah satu guru dalam kelompok tersebut melakukan tahap perencanaan yaitu membuat rencana pembelajaran yang matang dilengkapi dengan dasar-dasar teori yang menunjang.
3. Guru yang telah membuat rencana pembelajaran pada (2) kemudian mengajar di kelas sesungguhnya. Berarti tahap praktek mengajar terlaksana.
4. Guru-guru lain dalam kelompok tersebut mengamati proses pembelajaran sambil mencocokkan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Berarti tahap observasi terlalui.
5. Semua guru dalam kelompok termasuk guru yang telah mengajar kemudian bersama-sama mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Tahap ini merupakan tahap refleksi. Dalam tahap ini juga didiskusikan langkah-langkah perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
6. Hasil pada (5) selanjutnya diimplementasikan pada kelas/ pembelajaran berikutnya dan seterusnya kembali ke (2).
Adapun kelebihan metode lesson study sebagai berikut:
- Dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa, sampai matematika dan olahraga dan pada setiap tingkatan kelas.
- Dapat dilaksanakan antar/ lintas sekolah.

(http://nadhirin.blogspot.com/2008/08/metode-pembelajaran-efektif.html)

Rabu, 15 September 2010

DURI KOSAMBI

abdul rohim al-chosambie

.Mengenal sisi positif duri kosambi. 
A.    Latar belakang.
duri kosambi adalah salah satu kelurahan yang ada di ibu kota DKI Jakarta tepat nya di kecamatan cengkareng  Jakarta barat, di sini saya akan memperkenalkan sisi positif nya dari duri kosambi khusus nya pondok sambi.
            Nah kalian tau gag sich mengapa dibilang pondok sambi..????
 kata orang-orang yang lebih tua sich dulu nya pondok sambi tuch tempat mencari ilmu karna waktu itu para ‘alim ulama nya bertempat tinggal di pondok sambi salah satu nya enjit (kakek) dari abi (ayah) saya yaitu KH Muhammad najihun. Itu hanya salah satu dari sekian.
B.     Yang perlu anda ketahui di pondok sambi.
1.      Para ‘alim ulama di pondok sambi yang mempunyai cirri khas.

Di sini yang saya perkenalkan hanya sebagian saja atau yang saya kenal dan mereka guru saya :
-          KH abdul mubin mungkin pada saat ini dia yang tertua di pondok sambi.
-          KH mahfuzd asirun pengasuh pondok pesantren al-itqon, dalam mengajari santri nya ciih kata nya galak tapi kalo ngaji bulanan subuh menurut saya malah bercanda mulu.
l      Ust juhri ya'kub dia dalam ceramah hebat euy enggak kalah ma UJ haha,..yang saya denfer ch dia ketua NU se jakarta barat gtu ,....
-          Alm kong H komit saya memanggil nya dia itu seorang sufi, dia adalah seorang yang sifat karakternya hati-hati (waro’), dia pernah bilang seperti ini “ lebih baik saya makan dari bool ayam yang saya ternak sendiri dari pada saya makan uang kontrakan yang belum jelas dari mana asal nya.
-          Bang  jue guru yang satu ini mempunyai cirri khas nya dalam pengobatan yah meskipun enggak dengan bikin obat2 seperti layak nya seorang dokter, tapi dia hanya air putih saja yang sudah di do’akan.
-          Ust hamka yang saya perhatikan dia sangat tegas pernah suatu hari di pondok sambi pernah ada malam puncak 17 agustusan dan acara tersebut di isi dengan dua orang seorang bernyanyi yanga satu nya lagi mengiringi dengan gitar, tau enggak apa yang dia lakukan di omelin di suruh berenti acara tersebut huuh “rasaen” dah tuh malem puncak make diisi acara kaya gitu dalam hati saya ckck.
-          Ust  wakos mursahid dia masih sodara dengan saya karna masih nasab KH Muhammad najihun dia pengasuh musolah darunnafis jamaah nya kebanyakan ibu-ibu, dan setiap malam rabu dan jumat itu ada pembacaan yasin,rotib hadad,dan tahlil, nah pertama say belajar hokum-hukum syar’I dari dia dan kong mursyahid.

2.      Adat istiadat yang mesti di lestarikan.

Ini yang mesti anda-anda ketahui yang enggak di punyai oleh kampong-kampung lain yaitu tradisi silaturrahmi pada saat lebaran kalo silaturrahmi pada saat lebaran itu biasa tapi yang satu ini beda karna seminggu itu nih nama nya lebaran betawi yang ada di kelurahan duri kosambi :
-          Hari pertama yaitu ke rumah sanak saudara terdekat seperti nenek kakek dari ayah maupun ibu atau yang lebih tua.
-          Hari kedua yaitu ke rumah sodara2 yang ada di tanah koja, cantiga, dan banten
-          Hari ketiga sodara yang di kosambi, H mali dan sekitar nya disni yang apling banyak penduduk betawi nya,…
-          Hari keempat yaitu ke rumah sodara-sodara yang ada di kampung gunung, cemara, pondok randu, bojong dan kembangan.
-          Hari kelima yaitu ke rumah sodara-sodara yang ada di inter kota,raw buaya, dan pedongkelan.
-          Hari keenam yaitu ke rumah sodara-sodara yang ada di cipondoh, kresek, ketapang dan candulan juga can3…

Inilah sekilas yang ada di duri kosambi,…
Bersambung…